Bagi yang Sering Dicaci (Diejek), ini Kabar Baiknya
Pernahkah anda dibuka aibnya kepada orang-orang oleh teman
atau bahkan saudara anda sendiri?, pasti anda sangat malu dan marah kepada sang
pelaku yang mengejek mencaci sesuatu tentang anda yang dia ketahui.
Ataukah anda pernah jadi pelaku mengejek, mencaci membuka
aib teman atau saudara anda?, jika sudah pernah maka banyak-banyaklah minta
maaf dan istighfar.
Karena wahai para yang pernah mencaci dan yang pernah
dicaci, inilah kabarnya:
·
Rasulullah SAW bersabda,
dari Abu Jurray bin Salim RA, Rasulullah bersabda:”Janganlah engkau mencaci
siapapun.”Ia berkata:”Maka mulai saat itu aku tidak pernah lagi mencaci lagi,
baik orang merdeka, budak, unta, maupun kambing(domba).” Dan dia(Rasulullah) telah
bersabda:”Janganlah kamu sepelekan perbuatan baik walaupun sedikit.
Berbicaralah dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri, sebab hal itu
juga sebuah kebaikan. Angkat kain sarungmu hingga setengah betis. Jika engkau
enggan maka julurkanlah persis di atas mata kaki. Janganlah kamu melakukan isbal,
sebab isbal itu termasuk perbuatan sombong dan Allah tidak menyukai sifat
sombong. Apabila ada sesorang yang mencela dan mencacimu dengan sesuatu yang ia
ketahui dari dirimu maka jangan engkau balas mencercanya dengan sesuatu yang
engkau ketahui dari dirinya, sebab akibat buruknya hanya akan menimpa dirinya
sendiri.”
·
Diriwayatkan pula oleh Ibnu
Umar RA, ia berkata:”Rasulullah SAW bersabda:”Apabila seseorang mencacimu
dengan sesuatu yang ia ketahui dari dirimu maka janganlah engkau membalasnya
dengan sesuatu yang engkau ketahui tentangnya. Sebab dengan itu kamu mendapat
pahala sedang ia akan mendapatkan akibat buruknya.”
Pembaca yang semoga selalu Allah lapangkan
hatinya , kita telah mengetahui kabarnya, bahwa Haram hukumnya mencaci seorang
muslim dan akan menjadi fasik bagi orang yang mencaci . bagaimana jika kita
dicela dan dicaci maka janganlah membalasnya, karena itu akan menjadi pahala
buat dirimu dan dia akan mendapat akibat buruknya. Lha gimana kalo kita
terlibat saling mengejek menghina mencela dan mencaci?, maka dosa bagi yang memulai,
imbaslah yang tertinggal hanya dosa.
Apakah kita boleh untuk membalasnya?,,
Tentu boleh tapi ada batasnya, jika kita
membalasnya melebihi apa yang dia awali, maka kita berdosa. Membalas itu boleh
boleh saja, tapi bagi yang kuat imannya, namun sebagai manusia biasa yang tidak
terlatih ruhani dan keimanannya, lhaaaa ya takut kelewatan jadinya, itulah
sebabnya mendingan tidak kita balas sama sekali, senantiasa meminta kepada
Allah agar dilapangkan hati kita, karena ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah
seorang yang pemaaf walau berat.
Pemirsa pembaca..., mari kita istighfar.., Ya
Allah Ampunilah aku dan kami....
0 komentar:
Posting Komentar